Sunday, October 30, 2011

Equitas Merk

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYmLPO6ZOtLMPIRr98G3puiLlPvWem1VjxuBLs03rx5Lqc6nNHdydMMQ_pw0O4LzCQeOrPWMqUPLdbpWSzZt8GndiJf-bpR1Q_uPrpaDBcWSZOsVxW5_KEj-YAVBhTchCT8-Vro_N-KN5n/s320/Converse_logo.jpg
Konsep Dasar

Dahulu, industri sepatu tidak pernah menyediakan sepatu khusus untuk olahraga. Hanya ada perusahaan yang menyediakan sepatu yang solnya terbuat dari karet. Akhirnya seiring berjalannya waktu, ada sebuah perusahaan yang memiliki ide kreatif untuk mencampur sepatu yang berbahan dasar karet dengan kanvas. Dan akhirnya sepatu itu disebut sneakers. Kemudian pada suatu hari, ada seorang pemain basket yang menggunakan converse sebagai sepatu untuk dia bertanding di arena basket. Pemain basket ini kemudian mempromosikan sepatu berjenis ini ke hampir semua pemain basket, anak-anak remaja, hingga cultural rebels. Percaya atau tidak, dia telah menjual di lebih dari 700 juta sepatu converse dalam waktu 50 tahun. Dulunya, sneakers menjadi lambang dari rebellion (jiwa pemberontak), para rock&roll, dan sepatu favorit para remaja saat ini. Hampir semua pelajar memakai sepatu jenis sneakers karena selain modis, harga sepatu ini bersahabat dengan dompet. Oleh karena itu, converse sekarang menjadi sepatu yang paling dicari oleh para remaja.

Brand Equity
Brand Loyality (Loyalitas Merk)

Pada era modern seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menyediakan sepatu dengan kualitas sama seperti converse. Bentuknya pun tak jauh berbeda, ini hanya soal merk. Tapi kebanyakan anak muda yang perekonomiannya termasuk cukup, mereka lebih memilih untuk membeli Converse dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis, padahal dari segi harga, Converse tidak bisa terhitung murah tapi juga tidak terhitung terlalu mahal. Anak muda biasanya lebih memilih Converse dikarenakan menurut mereka, dengan menggunakan Converse, mereka akan lebih merasa bangga dalam menggunakannya dan mereka dapat mengekspresikan siapa dirinya. Brand loyalty tidak dapat dibangun hanya dengan mengandalkan iklan atau menambahkan kualitas, tapi Converse harus bisa menempatkan diri di tempat terbaik di benak konsumen dan dapat menciptakan total experience terhadap calon konsumennya.

Name Awareness (Kesan Nama)

Nama Converse diambil dari nama pendiri Converse itu sendiri, yaitu Marquis M. Converse.

Perceived Quality (Kesan Kualitas)

Meskipun harganya mahal, namun Converse adalah sepatu yang sudah terbukti keawetannya. Sewaktu saya SMA, sepatu sekolah saya tidak pernah ganti. Selama 3 tahun sepatu yang saya gunakan adalah Converse dan itu benar-benar awet, padahal sepatu itu saya gunakan setiap hari full dari hari Senin sampai Jumat. Bahkan jika sekarang (masa kuliah) saya ingin menggunakan sepatu itu lagi, saya bisa saja menggunakannya saat kuliah, karena sepatu itu belum rusak dan masih pantas untuk digunakan. Oleh karena itu, Converse telah menunjukan kualitasnya dengan harganya yang agak sedikit lebih mahal dibandingkan dengan sepatu sejenisnya. Apalagi modelnya yang bersahabat dengan anak muda, memiliki bermacam-macam warna, dan nyaman untuk digunakan. Ini membuat banyak anak muda percaya dengan kualitas Converse.

Brand Associations (Assosiasi Merk)

Converse memiliki salah satu tagline yang berbunyi, "It's Converse For Comfort!". Hal ini bukan hanya bualan semata, karena hal ini juga dapat dibuktikan dengan sepatu Converse yang memang nyaman digunakan saat kita memakainya. Dan juga model Converse yang 'anak muda banget' juga dapat disesuaikan dengan segala situasi, baik untuk olahraga, trend, sekolah, maupun rock and roll ataupun hip hop.

Daftar Pustaka

http://ungumelulu.blogspot.com/2011/04/membangun-brand-equity-dari-dimensi.html
http://archive.kaskus.us/thread/2515763

Sunday, October 16, 2011

Definisi Positioning

Definisi Pertama

Hermawan Kertajaya :
"Positioning adalah salah satu bagian dari elemen strategi pemasaran agar target pasar (konsumen) mempunyai presepsi yang dapat membedakan suatu produk dari produk para pesaing. Tanpa adanya perbedaan yang jelas, maka produk perusahaan akan dianggap sama dengan produk pesaing."
Definisi di atas mengartikan kalau perusahaan harus bisa menjadi yang berbeda dengan produk pesaing lainnya, karena jika tidak ada perbedaannya, besar kemungkinan kalau calon pelanggan akan meremehkan produk senada yang terutama merupakan produk baru, karena di benak mereka, perusahaan ini hanya menjadi pengekor perusahaan terdahulu.

Definisi Kedua

Philip Kotler (1991 : 302), seorang ahli pemasaran yang terkenal :
"Positioning is the act of designing the company's offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind."
Kalimat ini menjelaskan bahwa positioning adalah sebuah tindakan dalam merancang penawaran perusahaan sehingga menempati nilai yang berbeda dan dapat menempatkan diri di benak pelanggan. Dengan kata lain, perusahaan harus bisa menemukan cara untuk bisa membangun image yang baik di benak pelanggannya.

Definisi Ketiga

Al Ries & Jack Trout (1972 : 2) :
"Positioning starts with a product. But positioning is not what you do to a product. Positioning is what you do the mind of prospect."
Kalimat di atas mengartikan bahwa positioning dimulai dari sebuah produk. Tetapi positioning bukan merupakan apa yang kamu lakukan pada sebuah produk, melainkan apa yang kamu lakukan kepada sebuah prospek pemikiran.

Al Ries & Jack Trout (1972 : 21) :
"If you want to be successful in love or in business you must appreciate the importance of getting into the mind first."
Jadi yang dimaksudkan Al Ries dan Jack Trout adalah jika seorang pengusaha ingin berhasil dalam menjalankan usahanya, maka pengusaha itu harus bisa menempatkan produknya di dalam benak calon konsumennya.

Kesimpulan

Dari ketiga definisi positioning yang sudah saya jabarkan di atas, saya dapat menarik kesimpulan bahwa positioning adalah cara sebuah perusahaan untuk menarik hati pelanggan dan dapat mengambil tahta tertinggi di benak pelanggan. Bukan hal yang aneh jika sebuah perusahaan terus memberikan janji kepada pelanggan untuk menjadi perusahaan yang terbaik, memberikan promosi-promosi, dan mengembangkan jasanya, karena ini adalah sebagian cara yang dilakukan perusahaan untuk menjadi yang nomor 1 ada di benak pelanggan dan dengan cara inilah, perusahaan dapat membangun image di mata pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki suatu karakter yang kuat dan menjadi nilai plus dibanding produk pesaing.

Sumber :
  • http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=13&submit.y=28&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F1997%2Fjiunkpe-ns-s1-1997-31491016-14994-konsumen-chapter2.pdf
  • Daru_Kompas+14i.doc

Saturday, September 17, 2011

Identifikasi Segmentasi, Targeting, dan Positioning Dalam 2 Brand

The Coca Cola Company

Segmentasi
  • Geografis : Cakupannya adalah seluruh dunia.
  • Demografis : Produk ini akan ditawarkan kepada :
  1. Umur : 10 - 50 tahun
  2. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
  3. Jumlah anggota keluarga : tidak ditentukan
  4. Status pernikahan : semua status (belum menikah dan sudah menikah)
  5. Tingkat penghasilan : di atas Rp. 500.000,00 per bulan
  6. Tingkat pendidikan : SD - Sarjana
  7. Jenis pekerjaan : pelajar, mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta
  8. Keturunan : tidak ditentukan
  9. Agama : beragama apapun maupun tidak beragama
  • Psikografis : Produk ini akan ditawarkan kepada masyarakat yang :
  1. Status sosial : masyarakat menengah ke atas
  2. Gaya hidup : glamour, suka hura-hura (hedonis)
  3. Kepribadian : menyukai sesuatu yang berbeda
Targeting
Pola target market dari The Coca Cola Company adalah product specialization, yaitu hanya berkonsentrasi dalam membuat produk minuman bersoda. Coca cola company dapat membangun reputasi yang kuat pada produk yang spesifik.

Positioning
The Coca Company berhasil membuat masyarakat di seluruh dunia mengetahui produk ini. Jika ditanya tentang minuman bersoda, pasti yang diingat masyarakat adalah coca cola. Coca cola juga sering mempromosikan merknya dengan cara membagikan coca cola secara cuma-cuma.

J.CO Donuts & Coffee
http://kue-unik.com/wp-content/uploads/2010/05/j-co-logo-loco.jpg

Segmentasi

  • Geografis : Cakupannya adalah negara Indonesia, Malaysia, Singapura, dan China.
  • Demografis : Produk ini akan ditawarkan kepada :
  1. Umur : 20 - 30 tahun untuk minuman dan 15 - 30 tahun untuk makanan
  2. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
  3. Jumlah anggota keluarga : tidak ditentukan
  4. Status pernikahan : semua status (belum menikah dan sudah menikah)
  5. Tingkat penghasilan : di atas Rp. 1.000.000,00 per bulan
  6. Tingkat pendidikan : SD - Sarjana
  7. Jenis pekerjaan : pelajar, mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta
  8. Keturunan : tidak ditentukan
  9. Agama : beragama apapun maupun tidak beragama
  • Psikografis : Produk ini akan ditawarkan kepada masyarakat yang :
  1. Status sosial : masyarakat menengah ke atas
  2. Gaya hidup : glamour, suka berlama-lama 'nongkrong' di tempat yang elit, modern
  3. Kepribadian : menyukai sesuatu yang kreatif (karena donat yang ditawarkan J.CO adalah donat yang unik dan kreatif)
Targeting
Pola target market dari J. CO Donuts & Coffee adalah selective specialization, yang berarti J. CO mengambil 2 segmen yang berbeda, yaitu kopi dan donat.

Positioning
J. Co Donuts & Coffee berhasil mengembangkan konsep pengembangan produk yang inovatif dalam mengikuti perkembangan dan mengantisipasi perubahan serta dinamika yang terjadi. Belum lagi penataan interior yang artistic dan life style serta fasilitas pada gerai sangat mendukung dari penciptaan image yang mereka kreasikan terhadap produknya yang merupakan bagian dari gaya hidup. Oleh karena itu gerai J. Co selalu ramai dikunjungi karena J.Co berhasil memenangkan hati masyarakat.

Daftar Pustaka
widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20117/Jco.Donat.pptx

Saturday, September 10, 2011

Segmentasi, Targeting, dan Position

SEGMENTATION

Segmentasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk membagi pasar yang heterogen (berbeda dalam hal karakteristik, seperti daya beli, geografis, gaya hidup, minat, maupun perilaku pembelian) menjadi pasar yang homogen sebagai sasaran penjualan. Hal ini dapat dicapai dengan marketing mix. Segmentasi juga merupakan dasar penentu komponen strategi dan memandang pasar dari sebuah sudut yang unik.

Menurut Kotler (2003), ada 3 pola segmentasi pasar, yaitu :
  1. Homogeneus Preference (Preferensi Homogen) : preferensi sama yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk/jasa.
  2. Diffused Preference (Preferensi Menyebar) : preferensi beragam yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk/jasa.
  3. Clustered Preference (Preferensi Mengelompok) : preferensi dimana konsumen yang berada di satu kelompok mempunyai preferensi yang sama.

3 Tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar adalah :
  1. Survey Stage : dengan melakukan eksplorasi melalui diskusi atau melakukan wawancara terhadap beberapa konsumen.
  2. Analysis Stage : mencari informasi dengan menggunakan survey, kemudian dianalisa.
  3. Profilling Stage : dengan mengidentifikasi trofi masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi masing masing cluster, yaitu :
  • Segmentasi Geografi : membagi pasar ke dalam cakupan geografi yang berbeda, seperti negara, kota, dsb.
  • Segmentasi Demografi : yaitu kepada siapa produk ini akan ditawarkan. Dapat terbagi atas umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, status pernikahan. Sedangkan Neo Demografisnya seperti tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, keturunan, agama, dsb.
  • Segmentasi Psikografi : seperti status sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
  • Segmentasi Tingkah Laku : pengelompokan pembeli berdasarkan pengetahuan, sifat, dan reaksi terhadap suatu produk.

TARGETING

Setelah segmentasi pasar telah teridentifikasi oleh perusahaan, selanjutnya yang harus dilakukan adalah memutuskan segmen yang akan menjadi target market. Targeting adalah suatu cara untuk memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah, ukuran, dan pertumbuhan menjadi karakteristik yang dicari oleh sebuah perusahaan. Perusahaan juga harus mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.

Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan saat menentukan segmen yang akan menjadi target :
  • Memastikan apakah segmen pasar yang dibidik cukup besar dan menguntungkan bagi perusahaan. Kalaupun segmen yang dipilih adalah segmen yang kecil di masa sekarang, namun hendaknya segmen ini memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan kompetisi yang ada dan menggali potensinya.
  • Strategi targeting harus disesuaikan berdasarkan kompetitif perusahaan. Apa itu keunggulan kompetitif? Keunggulan kompetitif adalah cara mengukur apakah perusahaan tersebut sudah memiliki kekuatan dan keahlian yang bisa memadai untuk bisa menguasai segmen pasar sehingga dapat menguntungkan konsumen. Untuk itu, selain memiliki sumber daya yang memadai, kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif juga merupakan faktor pendukung dalam keunggulan sebuah perusahaan.
  • Segmen pasar ditentukan oleh situasi persaingan. Perusahaan harus bisa mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi daya tarik konsumen. Faktor yang dipertimbangkan adalah :
  1. Intensitas persaingan segmen
  2. Potensi masuknya saingan baru
  3. Hambatan memasuki dunia industri suatu macam produk
  4. Adanya produk yang lebih unggul

Lima pola target market yaitu :
  1. Single Segment Concentration : dapat memilih satu segmen saja dan bisa kuat di segmen tersebut.
  2. Selective Specialization : strategi ini lebih dipilih untuk memperkecil resiko kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, namun masih bisa mengandalkan dan memperoleh penghasilan dari segmen yang lainnya.
  3. Produk Specialization : hanya berkonsentrasi membuat suatu produk tertentu. Perusahaan dapat membangun reputasi yang kuat pada produk yang spesifik. Resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
  4. Market Specialization : hanya berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
  5. Full Market Coverage : biasanya ini yang dilakukan oleh perusahaan besar, dimana perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Biasanya pemasar sering melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
POSITIONING

Definisi dari positioning adalah cara untuk menciptakan suatu perbedaan yang unik daripada produk-produk yang lain sehingga produk tersebut lebih unggul dibandingkan produk pesaing. Positioning menetapkan posisi terbaik bagi produk yang ditawarkan yaitu dengan cara membangun citra merk yang baik di mata masyarakat. Perusahaan akan terus mengembangkan produknya di pasaran, memberikan imbalan khusus untuk pelanggan setia, dan menjanjikan jasa dan jaminan yang baru. Bila produk mereka berhasil, maka kemungkinan besar akan muncul pesaing baru yang akan meniru produk mereka. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memikirkan ciri khas dan manfaat nilai tambah untuk menarik perhatian pelanggan.
Faktor landasan penentuan positioning :
  • Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
  • Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
  • Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
  • Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
  • Bisnis baru yang dimasuki
  • Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar

Daftar Pustaka
  • http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
  • http://saridewihidayani.multiply.com/journal/item/11
  • http://books.google.com/books?id=3UJ4c_dskHEC&pg=PA48&lpg=PA48&dq=targeting+adalah&source=bl&ots=DCsuGzXUTm&sig=bdZNVttUNPiV6uFBUpOTc7X95iw&hl=en&ei=ClprTua8NITirAe0292dBQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=10&ved=0CGkQ6AEwCQ#v=onepage&q=targeting%20adalah&f=false
  • http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2179242-definisi-positioning/#ixzz1XYRdFgja

Saturday, September 3, 2011

Integrated Marketing Communication

Jika dalam pembelajaran sebelumnya kita telah membahas tentang arti Komunikasi Pemasaran, maka dalam pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang Integrated Marketing Communication, atau dalam bahasa Indonesianya adalah Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Integrated Marketing Communication (IMC) adalah salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengorganisir saluran-saluran komunikasi secara jelas, konsisten, dan berpengaruh besar dalam hal positif terhadap citra atau brand dari sebuah perusahaan. Integrated Marketing Communication juga bertujuan untuk membangun hubungan yang baik antara sebuah perusahaan melalui produk/jasanya dengan para clientnya. Ini dimaksudkan agar para clientnya puas dengan apa yang telah dikerjakan oleh perusahaan dan akan menggunakan produk atau jasanya lagi dikemudian hari.

Public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing adalah elemen dari komunikasi pemasaran untuk dapat memberikan pengaruh komunikasi yang maksimum terhadap para client ataupun calon client.

- Public Relation (Hubungan Masyarakat) : Humas merupakan salah satu lembaga penting dalam sebuah perusahaan, karena humas berfungsi sebagai penarik simpati, pencipta citra yang positif, serta pembangun kepercayaan atas produk/jasa yang mereka tawarkan, kepada pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut. Seorang humas hendaknya bisa memberikan ketertarikan kepada calon clientnya dan bisa memberikan pengetahuan & informasi kepada calon clientnya.

- Advertising (Periklanan) : Periklanan adalah alat dan cara untuk mempromosikan dan mempengaruhi calon konsumen untuk dapat menggunakan jasa mereka. Alat-alat pendukung advertising antara lain surat kabar, pamflet, leaflet, radio, televisi, dan lain-lain.

- Direct selling (Penjualan Langsung) : Direct selling adalah suatu cara untuk memasarkan sesuatu dengan cara menjual barang/jasa itu langsung kepada calon konsumennya, karena direct selling cenderung tidak suka neko-neko dan lebih memilih untuk to the point. Para pelaku direct selling menganggap kalau membuat iklan untuk masyarakat luas hanya membuang-buang waktu dan tenaga, lebih baik jika mereka jual langsung kepada orang yang kira-kira pantas dan ingin membeli jasa atau barang ini. Direct selling berbeda dengan MLM (Multi Level Marketing), karena direct selling cenderung mendapatkan keuntungan yang murni, yaitu dari selisih harga jual, sementara pada bisnis MLM, keuntungan juga didapat dari hasil perkembangan jaringan.

- Sales Promotion (Promosi Penjualan) : Sales promotion adalah salah satu cara promosi dengan cara membujug langsung calon konsumen. Sales promotion menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera.

- Interactive Marketing (Pemasaran Interaktif) : Pemasaran interaktif adalah bentuk pemasaran baru yang sudah tidak menggunakan nilai-nilai pemasaran konvensional. Keseimbangan antara pelaku pemasaran dan pelanggan sangat ditekankan pada pemaasaran interaktif. Pemasaran interaktif cenderung bersifat simbiosis mutualisme.


Contoh Perusahaan yang Menggunakan Metode IMC

Kompas Gramedia

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, tadinya Kompas Gramedia bukanlah sebuah perusahaan, melainkan dua perusahaan yang berbeda. Kompas bergerak di media surat kabar sedangkan Gramedia merupakan toko buku. Namun seiring berjalannya waktu, Kompas Gramedia tergabung menjadi satu perusahaan dan mulai merambah ke dunia pendidikan dengan didirikannya Universitas Multimedia Nusantara, dan dunia layar kaca dengan didirikannya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV.


- Public Relation (Hubungan Masyarakat) : Public Relation dari KompasGramedia bertugas untuk meyakinkan masyarakat bahwa KompasGramedia bersifat :

- Integritas tinggi; jujur; satu kata dengan perbuatan (konsisten)
- Dapat dipercaya (reliable); dapat diandalkan (capable)
- Bertanggungjawab; menepati janji (komitmen); disiplin
- Berwatak baik; berniat baik; berpikir positif.
- Ber-etika bisnis bersih; transparan (keterbukaan)
- Berjalan sesuai regulasi (pemerintah, stakeholders, shareholders)
- Loyal; setia pada lembaga & profesi; dedikatif
- Fair (tidak curang)

- Advertising (Periklanan) :KompasGramedia menggunakan media surat kabar, majalah, tabloid, toko buku, internet, media elektronik, dan televisi dalam mengiklankan produk yang mereka tawarkan.

- Direct selling (Penjualan Langsung) : -

- Sales Promotion (Promosi Penjualan) : Ada saatnya Gramedia memberikan diskon kepada para pelanggan setia toko Gramedia dan Hotel Santika, Santika Premiere, Amaris, Royal Collection, Wisma Kompas Gramedia.

- Interactive Marketing (Pemasaran Interaktif) : Adanya promosi yang dilakukan oleh Kompas Gramedia melalui internet, penjualan tiket hotel atau pemesanan buku melalui media online.

Saturday, August 27, 2011

Hello My 2nd Blog!

Yak jadi sebelumnya ya, saya hanya ingin membuat postingan perdana pada blog kedua saya. Rasanya senang sekali telah melahirkan blog baru ini, terlihat dari desain blognya yang jauh lebih menyenangkan daripada blog pertama saya. Ironis memang.

Di blog ini saya akan share tentang tugas-tugas saya. Jika anda ingin melihat artworks saya, saya sudah membuat halaman khusus untuk artworks-artworks saya. Yuk kunjungi :


Dan juga blog pertama saya (yang juga merupakan blog unformal saya dan mungkin akan lebih sering diupdate karena sifatnya yang tidak formal) :


Mungkin suatu hari nanti, kalau saya sudah mengerti tentang bagaimana membuat website sendiri dan juga desain webnya, saya akan informasikan alamatnya kok, ASAP!

Ok, sekian dulu ancang-ancang dari saya. Enjoy this, see you on the next post ;)